Hallo guys, gimana generasi muda saat ini sudah tahu atau belum nih mengenai Sinopsis? Eiits, pastinya yang teringat sinopsis dalam novel yak, karena yang sering dibaca buku novel setiap harinya. Kadang-kadang yak baca materi pelajaran (itupun kalau mau dan tidak malas) hehehe...
Nah, kali ini mari kita bahas Pembuatan Materi Sinopsi Penyuluhan Pertanian atau LPM ( Lembar Persiapan Menyuluh).
Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (fiksi dan non fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk materi. tujuan penyusunan sinopsis yaitu untuk meringkas bahan-bahan materi penyuluhan, sehingga menjadi lebih singkat, padat, mudah dipahami, dan terhindar dari bahan-bahan yang kurang relevan dengan topik yang telah ditetapkan.
Sinopsi terdiri dari 2 versi : 1. sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap. 2. sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non fiksi.
Langkah-langkah membuat sinopsis karya yang sudah ada :
1. membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi
2. menyediakan waktu khusus untuk membaca
3. membaca dalam kondisi rileks tanpa tekanan
4. paham materi
5. pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya
6. tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
Langkah-langkah membuat sinopsi untuk menyampaikan ide atau gagasan :
1. penataan materi yang akan disampaikan, siapa sasarannya ?
2. sinopsi yang telah ditulis perlu disertai dengan lembar-lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya.
3. siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing)
4. mempertimbangkan segi ekonomi
5. siap mempresentasikan sinopsis
Pengikut
Selasa, 15 Januari 2019
Cara Membuat Materi Sinopsi Penyuluhan Pertanian

Jumat, 04 Januari 2019
Produksi Benih Kentang
PEMBIBITAN KENTANG G-0
Cikajang, (20/12/2018). Garut memang banyak sekali yang membudidayakan benih kentang,
khususnya di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Kabupaten Garut yang terletak di Desa Cikandang, Kec. Cikajang, Kab. Garut ini adalah suatu kawasan implementasi inovasi yang telah dikembangkan pada Agro Science Park (ASP), berskala pengembangan dan berwawasan agribisnis hulu-hilir yang bersifat spesifik lokasi dengan kegiatannya meliputi : penerapan teknologi pra produksi, produksi, pra panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran serta wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi masyarakat serta pengembangan kemitraan agribisnis dengan swasta.
Komoditas yang akan dikembangkan di TTP Cikajang adalah komoditas sayuran dataran tinggi terutama pembibitan kentang, ternak domba garut dan jeruk garut. Ke tiga komoditas tadi merupakan komoditas unggulan kabupaten Garut. Tetapi saya akan membahas tentang pembibitan Kentang yang ada di TTP Cikajang.
TTP Cikajang ini memiliki 2 Varietas kentang yaitu untuk sayur Granola L dan untuk industri menggunakan Varietas medians yang bisa digunukan untuk pengolahan keripik kentang. Dalam produksi benih TTP Cikajang memiliki 3 GH (Green House) yang digunakan untuk benih sumber, masing-masing GH berukuran 2 GH = 150 m2 dan 1 GH = 250 m2, dengan sistem teknologi hidroponik drip irigation, hidroponik manual dan aerponik. Membuat benih sumber itu di dalam Green House dan untuk membuat benih sebar itu di lapangan.
Keuntungan musim perpanennya itu banyak ragam. Kalau benih GH menghasilkan 30.000/musim dengan harga G-0 Rp. 2.000 - Rp. 3.000/biji, jadi bisa menghasilkan omset Rp. 125.000.000/musim.
Proses pendistribusian dan pengembangan benih khusus G0 dan G1100% digunakan untuk benih kembali yang di packing G-0 menggunakan keranjang dan G-1 menggunakan karung waring. G2 varietas medians yang ukurannya besar diolah menjadi keripik kentang dan untuk granola di distribusikan ke pasar-pasar sekitar dan juga ada 10 Gapoktan dan 10 orang petani yang membeli granola dari TTP Cikajang.
Awal mula adanya benih di TTP Cikajang. G0, G1 dan G2 pertama mendapatkan planlet hasil dari kultur jaringan dari beberapa sumber yaitu Balitsa dan Dapa. Setelah mendapatkan planlet kemudian di aklimatisasi dipindahkan dari botol hasil kultur jaringan ke media steril, kemudian di stek dan diakarkan di ruang aklimatisasi. Setelah diakarkan, dimasukan ke Green House dengan 3 sistem teknologi tersebut. Ketika berumbi itulah G-0 dan ambil G-0, ketikaG-0 ini ditanam di tanah dalam Green House itu menjadi G1, tetapi jika ditanam diluar atau dilahan itu menjadi G2 karena serangan hama penyakit antara di dalam dan diluar itu berbeda. G-0 dan G1 itu menjadi benih sumber dan G2 menjadi Benih sebar.
TTP Cikajang ini diawasi oleh BPSD dan Badan Litbang.

Langganan:
Postingan (Atom)
-
Hallo guys, gimana generasi muda saat ini sudah tahu atau belum nih mengenai Sinopsis? Eiits, pastinya yang teringat sinopsis dalam novel ya...
-
Pengertian pertanian dalam arti yang sempit mungkin hanya diartikan proses budidaya tanaman pangan saja, namun dalam budidaya makhluk non ta...