PEMBIBITAN KENTANG G-0
Cikajang, (20/12/2018). Garut memang banyak sekali yang membudidayakan benih kentang,
khususnya di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Kabupaten Garut yang terletak di Desa Cikandang, Kec. Cikajang, Kab. Garut ini adalah suatu kawasan implementasi inovasi yang telah dikembangkan pada Agro Science Park (ASP), berskala pengembangan dan berwawasan agribisnis hulu-hilir yang bersifat spesifik lokasi dengan kegiatannya meliputi : penerapan teknologi pra produksi, produksi, pra panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran serta wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi masyarakat serta pengembangan kemitraan agribisnis dengan swasta.
Komoditas yang akan dikembangkan di TTP Cikajang adalah komoditas sayuran dataran tinggi terutama pembibitan kentang, ternak domba garut dan jeruk garut. Ke tiga komoditas tadi merupakan komoditas unggulan kabupaten Garut. Tetapi saya akan membahas tentang pembibitan Kentang yang ada di TTP Cikajang.
TTP Cikajang ini memiliki 2 Varietas kentang yaitu untuk sayur Granola L dan untuk industri menggunakan Varietas medians yang bisa digunukan untuk pengolahan keripik kentang. Dalam produksi benih TTP Cikajang memiliki 3 GH (Green House) yang digunakan untuk benih sumber, masing-masing GH berukuran 2 GH = 150 m2 dan 1 GH = 250 m2, dengan sistem teknologi hidroponik drip irigation, hidroponik manual dan aerponik. Membuat benih sumber itu di dalam Green House dan untuk membuat benih sebar itu di lapangan.
Keuntungan musim perpanennya itu banyak ragam. Kalau benih GH menghasilkan 30.000/musim dengan harga G-0 Rp. 2.000 - Rp. 3.000/biji, jadi bisa menghasilkan omset Rp. 125.000.000/musim.
Proses pendistribusian dan pengembangan benih khusus G0 dan G1100% digunakan untuk benih kembali yang di packing G-0 menggunakan keranjang dan G-1 menggunakan karung waring. G2 varietas medians yang ukurannya besar diolah menjadi keripik kentang dan untuk granola di distribusikan ke pasar-pasar sekitar dan juga ada 10 Gapoktan dan 10 orang petani yang membeli granola dari TTP Cikajang.
Awal mula adanya benih di TTP Cikajang. G0, G1 dan G2 pertama mendapatkan planlet hasil dari kultur jaringan dari beberapa sumber yaitu Balitsa dan Dapa. Setelah mendapatkan planlet kemudian di aklimatisasi dipindahkan dari botol hasil kultur jaringan ke media steril, kemudian di stek dan diakarkan di ruang aklimatisasi. Setelah diakarkan, dimasukan ke Green House dengan 3 sistem teknologi tersebut. Ketika berumbi itulah G-0 dan ambil G-0, ketikaG-0 ini ditanam di tanah dalam Green House itu menjadi G1, tetapi jika ditanam diluar atau dilahan itu menjadi G2 karena serangan hama penyakit antara di dalam dan diluar itu berbeda. G-0 dan G1 itu menjadi benih sumber dan G2 menjadi Benih sebar.
TTP Cikajang ini diawasi oleh BPSD dan Badan Litbang.
Wih mantap wid,sukses ya 👍👍👍
BalasHapusAamiin, minta do"a nya
BalasHapus